Damianus Wera, yah itulah nama dari sang tabib di Surabaya, ada yang tidak mengenalnya? tabib non medis dengan alat operasi pisau dapur dan selang. videonya bisa ditonton
disini atau dibawah artikel.
Dia adalah orang asli
NTT (lahir di
Pulau Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, 27 Januari 1960),
Damianus Wera punya kelebihan atau karunia penyembuhan yang sangat langka di indonesia bahkan didunia mungkin. Om Dami sendiri dikenal sebagai penyembuh alternatif nan unik dan hebat. Orang pasti geleng-geleng kepala ketika melihat cara dia mengobati pasiennya. ngeri campur was-was, yah itulah namanya
tabib non medis, gak masuk akal. tapi nyata.
Damianus Wera bukan dokter yang bersekolah dulu baru dapat gelar dokter dan baru bisa melakukan opersi secara hukum,bahkan dia buta huruf, dan tak makan sekolah, tapi buka praktik layaknya dokter profesional. Bahkan, tak sedikit dokter yang datang ke tempat praktik Om Dami aneh bukan, om Dami bisa menyembuhkan penyakit yang tidak bisa ditangani tenaga medis konvensional. Jangan terkejut! Damianus Wera cukup menggunakan pisau dapur atau cutter untuk mengoperasi pasiennya. merinding sekaligun hawatir akan tingkat sterilnya bahan operasi. tapi sangat manjur dan banyak peminatnya. itulah indonesia.
kenapa bisa begitu??? andapun pasti bertanya-tanya, kenapa orang bisa ada yang bisa melakukan hal senekat itu, bahkan nyawa orang lain taruhannya. begini ceritanya dari om dami.
Damianus Wera menyatakan bahwa kesaktiannya berasal dari Tuhan melalui arwah ayahnya, itu sebabnya dia selalu mengajak pasiennya berdoa sebelum proses penyembuhan berlangsung dan setiap hari mempersembahkan seekor ayam, sirih, pinang dan arak bagi ayahnya sesuai dengan adat kampungnya.
Beliau mengaku mampu melakukan OPERASI gaib dengan pisau dapur maupun cutter. Luka operasinya langsung sembuh tanpa meninggalkan bekas begitu operasi selesai. OPERASI gaib adalah penipuan! Dia mengaku mewarisi ilmu dari almarhum ayahnya ketika tahun 1985 ayahnya yang telah meninggal datang menemuinya, saat itu dia bekerja sebagai satpam dan tukang kebun di Pontianak, Kalimantan. Setelah mengantar ayahnya ke airport tiba-tiba ayahnya menghilang setelah mereka bersalaman. Pada malamnya dia bermimpi, dalam mimpinya dia mendapat bisikan bahwa dia akan memperoleh kemampuan untuk menyembunyikan orang sakit. Ketika bangun dia menemukan sebilah pisau di bawah bantalnya. Damianus tahu, masanya sudah tiba untuk memulai sesuatu yang baru, dia lalu pulang ke kampungnya di Palue, Maumere, Flores. Di kampungnya dia mempersembahkan seekor ayam, sirih, pinang dan arak bagi ayahnya sesuai dengan adat. Malamnya dia bermimpi, ayahnya memberitahu dia bahwa pisau yang ditemukan di bawah bantalnya dapat digunakan untuk mengoperasi orang sakit secara gaib.
Damianus Wera melakukan percobaan mengoperasi seekor kambing yang sedang tidur. Dengan pisau pusakanya dia memotong kulit perut kambing itu. Dia sempat panik melihat perut kambing yang menganga, namun terdengar bisikan, “Tuhan, karena ini kuasaMu, buktikanlah lewat saya.” Segera setelah mendengar suara itu, maka maka luka pada kambing itupun tiba-tiba sembuh, tidak ada bekas luka sama sekali. Suara bisikan itu meyakinkan Damianus bahwa dia memang mendapt kekuatan dari Ruhan untuk melakukan operasi. Kelak doa itu dipanjatkannya setiap kali usai mengopersi orang agar luka yang menganga kembali segera sembuh tanpa bekas sama sekali. Sejak itulah dia mulai melakukan operasi kepada orang-orang sakit, dan orang-orang itu bersaksi bahwa mereka sembuh setelah dioperasi.
seiriing waktu terus berjalan, suatu hari pisau wasiatnya hilang, Damianus percaya bahwa pisau itu diambil kembali oleh ayahnya. Namun, walaupun pisaunya hilang, kemampuannya sama sekali tidak berkurang, itu sebabnya sejak itu dia melakukan operasi dengan pisau dapur bahkan cutter. Melakukan operasi adalah salah satu cara Damianus menyembuhkan penyakit di samping cara lainnya, melakukan pijit refleksi, air putih, telur dan gelas, batu akik dan logam, juga dengan tablet misterius yang dibuatnya secara gaib dengan bahan baku bunga, daun dan kertas tisue, di samping itu dia juga menyuntik orang dengan cairan ajaib yang secara gaib muncul ti tabung suntik.
Dibantu dua asistennya, operasi superkilat ala Damianus Wera ibarat show yang mencengangkan. Aneh tapi nyata! Beberapa orang bule pun geleng-geleng kepala. Toh, tak sedikit bule--yang rasional, cerdas, modern--itu pun berserah diri menjadi pasien Om Dami. Namanya juga ingin sehat, bukan?
Nah, usai membuka perut pasien, biasanya Om Dami mengeluarkan paku atau benda-benda logam. Artinya, si pasien tadi disantet alias diguna-gunai. Pasien macam ini paling banyak di kediaman Damianus Wera. Dan paling mudah diatasi. "Ini lihat ada paku," kata Om Dami. Wah, kami para pengunjung ngeri tapi juga kagum dengan kehebatan om asal Sikka, Flores, ini.
Usai operasi, pihak keluarga dan pasien sama-sama berdoa mengucap syukur kepada Tuhan. Mudah-mudahan si pasien sehat walafiat, bekerja lagi seperti biasa. Doa sesuai dengan agama masing-masing karena pasien Om Dami ini dari berbagai macam agama, etnis, taraf sosial ekonomi. Tak sedikit pejabat, istri pejabat, selebritas, pun diam-diam datang ke tempatnya Om Dami kalau penyakitnya sangat berat dan gawat.
Apa saja penyakit yang ditangani Damianus Wera, yang bekas petinju juara Indonesia tahun 1980-an? Boleh dikata, hampir semua lah. Menurut Om Dami, ada tiga jenis penyakit yang dikeluhkan para pasiennya sejak buka praktik tahun 1992.
- penyakit nonmedis atawa gampanya santet atau guna-guna. Hehehe.... Indonesia, khususnya Pulau Jawa, sudah sangat maju dan modern, tapi praktik santet sebetulnya masih sangat banyak. Karena iri pada orang lain, dukun santet bertindak. Cewek ditolak dukun bertindak! Biasanya tubuh korban dirusak dengan paku, lidi, kawat, beling, jarum, silet, benang kusut.
- penyakit medis seperti jantung koroner, batu ginjal, tumor, kanker, kemandulan, dan penyakit-penyakit dalam lainnya. Biasanya dokter sudah angkat tangan dan pasien sudah kehabisan uang dan harapan. Menurut Om Dami, operasi sangat efektif untuk mengangkat biang penyakit-penyakit ini. Khusus penyakit jantung selain operasi, juga disedot darah melalui selang.
- sakit psikologis, misalnya banyak utang, stres, sulit hamil, konflik rumah tangga, hingga sulit jodoh. Om Dami mengingatkan, kunci sehat itu sebenarnya ada di pikiran yang sehat. Kalau kau punya pikiran sehat, tenang, tidak stres, tubuh akan sehat. Sebaliknya, pikiran yang ruwet, penuh beban dan tekanan, justru memicu munculnya penyakit-penyakit dalam tubuh manusia.
"Banyak-banyak berdoa dan bersyukur. Kalau kau Katolik, sempatkan diri ke gereja, ikut misa dan kegiatan-kegiatan paroki. Malu kalau orang Flores malas ke gereja," begitu nasihat Damianus Wera kepada anak-anak muda Flores di Jawa Timur.
Makin tenar saja paman kita dari Palue ini. Ia diajak keliling Asia-Pasifik, Belanda, Belgia, Hongkong, Malaysia, Australia, untuk menyembuhkan sesama manusia. Pakai bahasa apa? Wong sekolah dasar saja hanya sampai kelas satu? "Pakai bahasa setempat. Yang omong itu bukan saya, tapi bapa saya. Jadi, saya tidak kesulitan berinteraksi dengan siapa pun," katanya.
Berkat karunia penyembuhan, Damianus Wera sudah bisa hidup makmur. [Om Dami sendiri tak pernah memasang tarif, ongkos bebas ikhlas!] Rumahnya di Surabaya berlantai dua, 1.000 meter lebih. Ada tiga mobil di garasi: mercy, panther, sedan timor. Yang menarik, Om Dami sengaja tidak membuat pagar di rumah mentereng itu. Pintu garasi pun tak ada.
Bagaimana kalau ada pencuri? "Hehehe... Kalau ada yang berani maling pasti lengket terus, tidak bisa ke mana-mana," kata seorang staf Om Dami.
Hingga akhir 2007
Damianus Wera sudah menangani 86.382 pasien. Tahun 2007 saja pasien ada 1.939. Sebanyak 119 operasi, 1.820
non-operasi. Dia bekerja hampir 24 jam tujuh hari sepekan. Operasi paling banyak pada tahun 2003, yakni 311 orang.
"Pasien saya datang dari berbagai suku bangsa, agama, kelas sosial. Di mata saya, mereka semua sama. Ciptaan Tuhan yang sakit dan membutuhkan petolongan. Karena saya dapat anugerah menyembuhkan, ya, saya wajib membantu sesama," kata Om Dami.
Om Dami punya tujuh metode untuk mengatasi penyakit-penyakit pasiennya. Ini perlu dibeberkan karena selama ini masyarakat hanya tahu "metode operasi" yang heboh dan unik itu. Padahal, operasi hanya kira-kira 5-6 persen saja yang dilakukan Om Dami.
1. DOA.
Ini dilakukan sebelum dan sesudah pengobatan. Pasien berdoa menurut agamanya.
2. AIR PUTIH.
Pasien diminta membawa air putih dalam botol 1,5 liter. Setelah didoakan Om Dami, pasien minum di rumah masing-masing. Kalau mau habis, tambahkan dengan air yang baru.
3. KAPSUL AJAIB.
Di ruang konsultasi, di atas meja, ada bunga, daun, atau tisu. Om Dami ambil salah satu lalu berputar-putar di hadapan pasien. Hup! Dalam hitungan detik bunga [yang saya lihat] jadi kapsul/tablet. Pasien diminta minum seperti obat biasa. "Saat saya putar-putar itu saya berdoa," katanya.
4. PIJAT REFLEKSI.
Om Dami terlihat seperti memetik gitar di kaki atau bagian tubuh lain pasien. Pasien biasanya menjerit kesakitan karena "disetrum" listrik tegangan tinggi.
5. SUNTIK.
Metode ini sudah lama ditinggalkan Om Dami karena pasien jijik. Kenapa? Jarum suntik diperoleh dengan cara muntah. Cairan "obat" pun diperoleh lewat doa-doa tertentu.
6. TELUR AYAM [KAMPUNG] DAN GELAS.
Dipegang, diletakkan di atas kepala pasien. Selain mendeteksi penyakit, telur ayam kampung itu juga untuk mengobati penyakit. Om Dami kerap mengambil benda-benda santet seperti jarum, benang, silet, beling, paku lewat telur ayam.
7. OPERASI ATAU BEDAH.
Metode ini paling populer karena kerap ditayangkan di media massa, khususnya televisi. Pekan lalu TVONE menyiarkan profil Damianus Wera di acara ANEH TAPI ADA. Operasi atau bedah bisa untuk penyakit medis maupun nonmedis. Metode ini membuat nama Damianus Wera tersebar ke seluruh dunia.
BIODATA
Nama : Damianus Wera Vinsentius
Lahir : Flores, 27 Januari 1960
Pendidikan : Sekolah Dasar kelas satu [tidak tamat]
Bapa/Mama : Ware Ratu/Maria Lanu
Istri : Selvia
Anak kandung : Daniel Don Bosco Ware
Veronika Lanu
Anak angkat : Eka Santiago
Yovita Renata Sobu
Alamat rumah :
Perum YKP Medokan Asri Tengah Blok IO/11 Surabaya
Telepon: 031 872 0365
Alamat praktik: Pondok Candra, Jalan Rambutan Blok D/215 Waru, Sidoarjo
JADWAL PRAKTIK
Senin-Jumat :
Perumahan Pondok Candra, Jalan Rambutan D/215 Waru, Sidoarjo